Arahan Kapolri ke Forkopimda Kalbar Terkait Penanganan Covid-19
TULUNGAGUNG - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta kepada Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) untuk maksimal melakukan sosialisasi penggunaan fasilitas Isolasi Terpusat (Isoter) ke warga.
Hal itu disampaikan Sigit saat memimpin rapat dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Forkopimda Provinsi Kalbar, Rabu (8/9/2021). Menurut Sigit, sosialisasi pemanfaatan Isoter ke masyarakat harus merangkul Pemda, tokoh masyarakat, dan tokoh adat.
"Penjelasan secara dengan baik dengan menyesuaikan adat istiadat setempat yang dapat memberikan ketenangan kepada masyarakat ketika akan mengajak ke Isoter," kata Sigit dalam pengarahannya.
Menurut mantan Kapolda Banten ini, beberapa wilayah di Kalbar tingkat keterpakaian fasilitas Isoter masih cukup rendah. Padahal, kata Sigit, dengan dirawat yang Isoter, masyarakat yang terpapar virus corona tingkat kesembuhannya tinggi. Mengingat, Isoter memiliki fasilitas lebih memadai dan diawasi langsung oleh tenaga kesehatan.
Selain memaksimalkan pemanfaatan fasilitas Isoter, mantan Kabareskrim Polri ini juga menekankan kepada Forkopimda Kalbar, untuk menguatkan strategi pengendalian Covid-19.
Diantaranya adalah, protokol kesehatan (prokes) yang ketat seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, penguatan 3T (Tracing, Testing dan Treatment). Serta, percepatan program vaksinasi massal.
Sigit memaparkan, dengan penguatan strategi pengendalian Covid-19 tersebut, nantinya akan diiringi dengan pelonggaran aktivitas masyarakat. Hal itu sesuai dengan asesmen yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Dengan begitu, sambung Sigit, roda perekonomian masyarakat akan kembali bergerak pulih, setelah sempat terpukul akibat Pandemi Covid-19. Oleh sebab itu, Sigit menegaskan, pelonggaran aktivitas warga harus dibarengi dengan strategi pengendalian Covid-19, serta menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen.
"Ketika kasus Covid-19 bisa terkendali, maka secara otomatis daerah tersebut akan mendapat pelonggaran dan aktivitas ekonomi masyarakat bisa kembali berjalan dengan lebih baik. Tentunya ini menjadi tanggung jawab bersama Pemerintah, baik pusat maupun daerah, dan seluruh masyarakat," ucap Sigit.
Untuk diketahui, ditengah pandemi Covid-19, perekonomian Indonesia sudah mulai tumbuh sebesar 7,07 persen. Sementara, perekonomian Kalbar mulai tumbuh 10,81.
Demi semakin menguatkan pemantauan, Sigit menyebut, diperlukan pemanfaatan teknologi informasi, seperti Aplikasi PeduliLindungi yang harus dipasang di lokasi-lokasi aktivitas masyarakat.
"Beragam fitur ini berperan penting dalam mendukung upaya pemerintah melaksanakan surveilans (pengamatan) kesehatan dan memfasilitasi tatanan kehidupan baru," tutur Sigit.
Tak lupa, Sigit juga mengingatkan kepada Forkopimda, untuk tetap menyalurkan bantuan sosial (bansos) dari Pemerintah kepada masyarakat yang ekonominya paling terdampak akibat Pandemi Covid-19. Dalam hal ini, Sigit menyebut, penyerapan anggaran juga harus segera dimaksimalkan. (NN95)